Puisi Dan Rangkaian Acara Pernikahan
Puisi Dan Rangkaian Acara Pernikahan
Betapa indah titah Rasulullah tentang kehidupan
Siapa pun tak dikenankan hidup sendirian, membujang dan memperawan
Menikah itu titahnya
Mengakhiri kesendirian
Menepikan kesepian
Dan menyatukan harapan
Jika dulu lelah, maka sekarang ada penawar
Jika dulu penat maka sekarang ada obatnya
Pagi yang sepi malam yang cekam, kini terurai karena kehadiranmu Suami dan Istri yang shaleh
Menikah memang indah, namun lebih dari itu menikah adalah ibadah
Istriku, betapa aku mencintaimu karena Allah dan dijalan Allah
Aku bukanlah Rasulullah yang sempurna mencintai Khadijah, tetapi kesetiaanku adalah harga untukmu
Aku pun bukanlah Ali yang setia menemani Fatimah, tetapi penjagaanku terhadapmu adalah hal terpantas untukmu
Suamiku, aku bukanlah Khadijah yang kokoh menjadi sandaran Rasulullah, tetapi kesabaranku senantiasa bersama langkah-langkahmu
Aku pun bukan Fatimah yangmengelus dan menyirnakan lelah suaminya tetapi perhatian dan kesetiaanku adalah tulus terhadapmu
Setelah akad ini terucap ku mohon cintai aku karena Allah dan dijalan Allah
Setelah hati ini terikat, ku mohon lengkapi dan tutupi kekuranganku
Setelah raga ini halal untukmu ku mohon bimbinglah aku membangun baiti Jannati
NARASI UNTUK PENGANTIN
Suatu esok, ada masa di mana setiap sentuh genggam meluruhkan dosa-dosa kita yang menyelaksa; menyepuh setiap bulir air mata yang menjama’ah doa; menggantinya dengan cinta, menyamudera.
Suatu esok, ada masa di mana setiap kerling matamu yang memanja meneduhi jiwa; menangkap binar cinta tanpa rentang lama; memuncakkan setiap bahagia, memesona.
Suatu esok, ada masa di mana pena kita menari menggoreskan tinta berdua; mengisahkan asma-asma memahadaya; merangkum madani akan semesta, mencahaya.
Suatu esok, di teriknya kilau mentari, gelitik rinai hujan, pendaran bias pelangi, hingga pejaman gulita; kaki-kaki kita tetap jenaka melangkahi bayang jejaknya, menuju taman surga, selamanya.
:demi suatu esok itu, bersabarlah cinta.
Membicarakan narasi, tentulah ia diawali rekam jejak-perkenalan; semacam serapan cahaya rembulan pada punggung malam yang pertama; yang menandai suatu pagi dimana semesta tidak akan pernah lagi menjadi sebagaimana, pengap seperti sebelumnya; tak lagi gelap terlelap, awam temaram; tak lagi selamanya senyap; hingga pagi akhirnya pun datang, menerbitkan terang yang sesekali benderang, meski terkadang masih tampak remang.
Bagi ……… dan……., mungkin pagi pada narasi mereka, lahir pada suatu hari itu; pada sebuah ruang dimana ilmu beredar mencipta benang-benang takdir, sebuah seminar dan training, yang tanpa disadari menghubungkan kedua mempelai kita hari ini. Takdir yang selalu berbisik pelan-pelan, perlahan menautkan, memperkenalkan; berawal dari sebuah pertemuan sederhana; yang berlanjut pada bincang-bincang tanpa rencana; tanpa disengaja membuka tabir tentang kesamaan visi dan cita-cita.
Entahlah, malaikat manapun tak pernah menyangka; dua insan yang berbeda sifat dan rupa; telah secara rahasia dipertautkan oleh yang maha Berencana.
Sang Ksatria, …………………, adalah sesosok pemuda yang menyembunyikan potensi luar biasa; meski dirinya memiliki ide-ide yang, dalam bahasa anak muda hari ini, "ide-ide gila"; tidak biasanya ia berbicara, apalagi membaginya kepada orang yang baru saja dikenalnya.
Tapi bidadari ini berbeda, mungkin begitu adanya; nyatanya impian-impian yang membuat '…………' luar biasa, terlantun begitu saja; menyapa lembut pendengaran ……., ……….. lengkapnya, dan terasa sebagaimana mimpi yang selama ini pula terpendam dalam benak terdalamnya.
Ya, ternyata keduanya memiliki kesamaan; sama-sama merasakan bahwa, mengabdi kepadaNya berarti menjaga dari hal-hal yang tak diridhai; yang juga berarti menjaga diri, dan menikah muda!
Adalah mimpi, yang perlahan tumbuh menjadi, pondasi-pondasi niat dalam hati; pada sepasang muda-mudi, yang telah lama mencari, makna dari terciptanya diri.
Adalah mimpi, yang terucap sebagai janji, bahwa hidup ini bukanlah sekedar untuk dinikmati; hidup berarti mengabdi, kepada Tuhannya semesta dan diri.
Hingga tak lama akhirnya, ………… dan …………….. memutuskan untuk menautkan dua mimpi yang saling menopang, bergenggaman; melangkah bersama berdua menantang, bersamaan. Tak mau berlama-lama menjaga rasa yang tak semestinya, mereka akhirnya sama-sama berani berkata; "halalkan saja!"
Meski barang tentu, sebagaimana seharusnya; mimpi tak bisa seenaknya saja meracau, menabrak-nabrak kenyataan yang ada; mana bayarannya? Ada perjuangan yang harus ditempuh. Berbulan-bulan do'a dan air mata, yang tak lepas dari cibiran dan prasangka yang tak sedap menderap telinga, menyesaki hati dengan luka-luka yang tak kasat mata. Ada pula coba dan dera; masalah yang tak diduga-duga; tidaklah mudah meninggikannya, sebuah menara cahaya ditengah terpaan arus dan samudera.
Namun keduanya tegar, berjuang agar pesan mereka tersebar; bahwa niat mereka paripurna, bahwa langkah yang mereka ambil matang dan dewasa; bahwa keputusan ini adalah tentangNya! Tentang Dia yang mencipta dengan cinta. Tentang narasi cintaNya!
Hingga akhirnya semesta tunduk, atas titahNya. Narasi ini tak sempurna; ya, tak seperti kisah mereka yang begitu lengkap dan bahagia. Perlu lebih dari ribuan malam membicarakan langkah-langkah juang mereka berdua; semesta turut berbicara, ribuan kekata; tapi cukuplah hari ini kita sama-sama berdo'a; "Barakallahu lakuma, wa baraka alaikuma, wa jama'a bainakuma, bikhair."
Puisi cinta.
Pada kesederhanaan hati semua bermula. Sebuah ruang yang akhirnya memiliki penghuninya sendiri.
Selamat pagi, pengantin.
Ada embun dan ranting-ranting basah yg turut mendoakan, semoga keberkahan melimpah di setiap langkah. Dari hari ketika kalian memilih jalan sama yg searah, hingga kalian tak lagi mengenali apakah waktu masih menyertai dunia ataukah musnah.
Selamat siang, pengantin.
Semoga kalian tak lekas lelah ketika terik memenuhi hari. Kami berharap, kisah yg kalian tuliskan adalah tentang sepasang sayap yg tetap gagah mengepak.
Selamat malam, pengantin.
Datangnya gelap akan menutupi benda dari pandangan mata. Begitu pun dengan kalian, akan menjadi penjaga rahasia satu sama lain.
Selamat bagi kalian, pengantin.
Selamat menikmati cinta.
Semoga kelak lahir kebaikan-kebaikan dari keduanya dan bahagia selamanya.
NARASI PENGANTINKU
Barisan puisi tertunduk takzim pagi ini
Menyambut Hangat Mentari Selepas Deras Malam Tadi
Merasakan Gemulai Embun Merengkuh Daun-Daun
Teriring Kicauan Langit Buncahkan Rasa Lama Terpingit
Dan Kuncup Asa Bermekaran Jadi Bunga
Pagi Ini Adalah Mitsaqan Ghaliza
Tempat Dua Anak Manusia Berikrar Setia
Bukan Pada Cinta, Hanya Pencipta Saja
Satu Kayuh Berdua Satu Layar Bersama
Bukan Untuk Dunia, Tapi Menuju Ridha-Nya
Hari Ini Sebuah Janji Menjelma Prasasti
Dan Mimpi Sedari Dini Telah Disulap Hakiki
Lunas Jua Berjuta Doa Berbumbu Air Mata
Yang Dieja Cakrawala Setiap Langit Beranjak Senja
Maka Pada Haru Yang Menderu
Tak Henti Dzikir Mengalun Merdu
Maka Untuk Tangis Manis Tak Lagi Mengiris
Cinta Untuk-Nya Tak Kan Berkurang Walau Seiris
Maka Dari Syukur Pengantar Simpuh Terpekur
Ketaatan Berdua Kian Nian Bertambah Subur
Karena Bahagia Tak Bisa Dikata Seribu Bunga
Maka Biar Lelah Dalam Dakwah Yang Melukiskannya
Pagi Ini Sebuah Tulang Rusuk Kembali Ke Tempatnya
Lalu Aku Dan Kamu Dibelai Cinta Menjadi Kita
Maka Bertamhid Seluruh Penjuru Dunia
Karena Langkah Perjuangan Kan Meraksasa
Dan Bersama Kita Hela tiap detik wangi surga
TENTATIF ACARA RESEPSI PERNIKAHAN
(WALIMATUL URUSH)
Susunan acaranya adalah:
Acara Hiburan, yang umumnya sudah dimulai bahkan 30 menit sebelum acara resepsi dimulai. Acara ini fleksibel sehingga bisa diisi dengan beragam hiburan sesuai dengan keinginan kedua mempelai. Dalam pernikahan islami sesi hiburan ini bisa diisi dengan Nasyid dan lain sebagainya.
Acara Pembukaan oleh MC yang menandai awal dimulainya acara. Sementara kedua mempelai yang didampingi oleh kedua pasang orang tua dan keluarga besar harus sudah siap untuk acara selanjutnya.
Acara Kirab Pengantin, yang ditandai dengan masuknya seluruh rombongan yang memasuki ruangan resepsi pernikahan. Musik dan tari mengiringi rombongan hingga mempelai duduk di pelaminan.
Sesi Foto, dimana fotografer mengambil gambar begitu mempelai dan orang tua duduk di pelaminan.
Acara Sambutan yang disampaikan oleh perwakilan dari kedua keluarga mempelai pria maupun wanita.
Acara Doa.
Acara Ramah Tamah, Hiburan dan Foto Bersama. Acara ini menjadi acara paling lama karena begitu dimulai, tamu undangan memberikan ucapan selamat dan foto bersama pengantin hingga acara selesai.
NASKAH MC RESEPSI PERNIKAHAN
a. Pra acara /pra pembukaan
Sekarang elang itu telah terbang jauh menembus awan,,
Terimakasih elang kou telah membawa ku terbang bebas melintasi alam ini
Selamat tinggal elang……..
Kou akan selalu tersimpan dalam lembaran kisah perjalananku.
Kini ada bebek yang menanti dengan sabar dan tulus ditepian akhir pengembaraanku
Bebek yang hanya diam, tetapi dia telah memberi banyak arti untukku
Selamat datang bebek ………
Temani aku dengan ketulusanmu dalam perjalanan yang penuh krikil, tajam dan panjang
Hingga akhir waktu ku………
Cintai aku dengan ketulusan hatimu,,
karna kou bidadari pujaan hatiku.
Begitu indah kata-kata yang dibuat oleh ananda Prawira Yuda untuk mengungkapkan isi hatinya kepada ananda Dewi lestari sang bidadari kekasih hatinya.
Hadirin, para undangan yang kami hormati.
Alhamdulillah berkat rahmat allah SWT. Atas segala limpahan karunianya kita senantiasa diberikan nikmat sehat wal’afiat sehingga kita dapat berkumpul bersama di tempat yang berbahagia ini.
Sungguh suatu kebahagiaan bagi kita karena pada hari ini bapak /ibu saudara senantiasa dapat mengahadiri resepsi pernikahan yang diselenggarakan untuk ………………………….dan ………………….
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Sebagai rasa hormat dan kebahagiaan, kami mengundang Bapak dan Ibu berkenan bersama-sama menyaksikan datangnya pasangan pengantin yang berbahagia dengan diiringi sayup-sayup alunan irama degung sunda, yang mengantarkan kedua mempelai duduk bersanding di pelaminan yang dihantarkan ke empat orang tua tercinta dan keluarga ke dua mempelai.
Waktu demi waktu telah mereka lalui guna menyatukan dua hati dan dua watak yang berbeda, seiring kebersamaan dalam sebuah perjalanan yang membentuk kedewasaan mereka berdua, Semoga dapat menjadi bekal dalam perjalanan mengarungi bahtera hidup yang dapat terus mempersatukan pasangan …………………. dan ………………. menjadi pasangan yang berbahagia selamanya ,dalam sebuah ikatan yang telah mereka berdua ikrarkan. Amin …
Hadirin, undangan yang kami hormati
Pakaian yang digunakan kedua mempelai malam ini yaitu rancangan mereka berdua untuk memulai hidup mereka yang bahagia. Warna yang dipilih oleh mereka yaitu symbol atau lambang cinta suci mereka. Sejenak kita layangkan mata kepelaminan yang sangat indah, dan mewah. Inilah hasil kreasi mereka berdua untuk merajut cinta kasih yang abadi.
b. Pembukaan
Assalamu’laikum Wr. Wb.
Sebagai awal kata di tempat yang indah nan penuh rasa cinta, tiada kata yang indah selain kata cinta untuk kedua pasangan yang berbahagia.
Batu belah menjadi dua
Terjatuh menjadi satu
Hati ini terpecah dua
Tertulis nama Aku dan dirimu
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan hidayahNYA. Shalawat beserta salam semoga senantiasa selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya serta kita sekalian selaku umatnya.
Atas nama keluarga besar kedua mempelai tiada kata lain yang dapat kami haturkan, selain ucapan selamat malam,selamat datang dan rasa terima kasih yang teramat atas kehadiran Bapak dan Ibu pada malam ini, yang senantiasa mengahadiri resepsi pernikahan ananda ………….. dan …………………..
c. Penghantar
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Terima kasih atas kehadiran yang mudah-mudahan dapat menjalin tali silaturahmi kita yang tak akan pernah putus, serta do’a restu Bapak /Ibu yang telah berkenan memberikan semangat yang akan menjadi bekal cinta kasih yang menghiasi awal perjalanan hidup baru kedua mempelai yang berbahagia. Semoga kedua mempelai diberikan limpahan nikmat dan karuniaNYA, yang selalu mengingatkan rasa syukur kepada Allah SWT. Dan dijadikan pasangan yang selalu tabah dan sabar menghadapi setiap cobaan dan rintangan dalam menjalani kehidupan berumah tangga, yang membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah.
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Rangkaian bunga indah yang menghiasi pelaminan, serta pakaian yang dipakai kedua mempelai yang indah berwarna putih-keemasan tersemat di kedua mempelai, dan seragam yang dikenakan kedua keluarga besar mempelai berwarna putih yang senantiasa berjaga bersama menemani kedua mempelai yang akan Bapak/Ibu lalui pada acara resepsi pernikahan ………………. dan ………………….
d. Sambutan perwakilan keluarga
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Mewakili kebahagiaan kedua keluarga besar mempelai sudi kiranya kepada Bapak …………. menyampaikan ungkapan kebahagiaan keluarga besar kedua mempelai kehadapan Bapak dan ibu para tamu undangan, …………………, kami persilahkan ……..
e. Tausiyah
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Setelah kita menyaksikan pasangan yang berbahagia dan mendengarkan ungkapan kebahagiaan dari perwakilan keluarga besar kedua mempelai. Marilah kita bersama mendengarkan tausiyah islami yang insya Allah akan disampaikan Bapak …………………... Yang mudah-mudahan dapat menjadi bekal bagi kedua mempelai khususnya dan kita umumnya. Sekaligus pembacaan do’a penutup dari beliau. Bapak ……………………. kami silahkan …….
Alhamdulillah demikian tadi telah kita bersama dengarkan tausiyah dari …………… beserta do’a penutup. Yang mudah-mudahan dapat kita ambil hikmahnya yang menjadi bekal kedua mempelai guna membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah.
f. Ucapan Selamat
Hadirin, undangan yang kamihormati
Peribahasa mengatakan “ Asam di gunung bertemu dengan belanga”, kalau sudah jodoh tidak kemana-mana, meskipun berjauhan, akhirnya bertemu juga. Begitu pun dengan kedua mempelai berbahagia. Kami mengundang Bapak dan ibu untuk memberikan ucapan selamat dan doa restu, kepada kedua mempelai. Dan dilanjutkan dengan santap malam yang telah disediakan oleh kedua keluarga mempelai.
g. Hiburan / ramah tamah
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Dengan segala hormat kami keluarga besar kedua mempelai mempersilahkan Bapak/Ibu sekalian mencicipi sajian makanan yang kami sajikan. Dan untuk menemani Bapak/Ibu sekalian bersantap, kami persembahkan untaian nada-nada Merdu yang akan ditampilkan …………………… dari Kota …………….
Selamat menyaksikan ……….
h. Penutup
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Demikian rangkaian acara demi acara telah bersama kita lewati, sungguh menjadi kesan yang teramat indah bagi kami kedua mempelai beserta keluarga besar. Dengan mengucapkan Hamdalah. Sampailah kita dipenghujung acara malam ini. Sekali lagi kami atas nama keluarga besar kedua mempelai mengucapkan kata maaf sebesar-besarnya dan mengucapkan terima kasih.
Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri Satu
Hilang dimata dihati jangan
Akhir kata bilahi taufik walhidayah wassalamu’alaikum Wr. Wb
Betapa indah titah Rasulullah tentang kehidupan
Siapa pun tak dikenankan hidup sendirian, membujang dan memperawan
Menikah itu titahnya
Mengakhiri kesendirian
Menepikan kesepian
Dan menyatukan harapan
Jika dulu lelah, maka sekarang ada penawar
Jika dulu penat maka sekarang ada obatnya
Pagi yang sepi malam yang cekam, kini terurai karena kehadiranmu Suami dan Istri yang shaleh
Menikah memang indah, namun lebih dari itu menikah adalah ibadah
Istriku, betapa aku mencintaimu karena Allah dan dijalan Allah
Aku bukanlah Rasulullah yang sempurna mencintai Khadijah, tetapi kesetiaanku adalah harga untukmu
Aku pun bukanlah Ali yang setia menemani Fatimah, tetapi penjagaanku terhadapmu adalah hal terpantas untukmu
Suamiku, aku bukanlah Khadijah yang kokoh menjadi sandaran Rasulullah, tetapi kesabaranku senantiasa bersama langkah-langkahmu
Aku pun bukan Fatimah yangmengelus dan menyirnakan lelah suaminya tetapi perhatian dan kesetiaanku adalah tulus terhadapmu
Setelah akad ini terucap ku mohon cintai aku karena Allah dan dijalan Allah
Setelah hati ini terikat, ku mohon lengkapi dan tutupi kekuranganku
Setelah raga ini halal untukmu ku mohon bimbinglah aku membangun baiti Jannati
NARASI UNTUK PENGANTIN
Suatu esok, ada masa di mana setiap sentuh genggam meluruhkan dosa-dosa kita yang menyelaksa; menyepuh setiap bulir air mata yang menjama’ah doa; menggantinya dengan cinta, menyamudera.
Suatu esok, ada masa di mana setiap kerling matamu yang memanja meneduhi jiwa; menangkap binar cinta tanpa rentang lama; memuncakkan setiap bahagia, memesona.
Suatu esok, ada masa di mana pena kita menari menggoreskan tinta berdua; mengisahkan asma-asma memahadaya; merangkum madani akan semesta, mencahaya.
Suatu esok, di teriknya kilau mentari, gelitik rinai hujan, pendaran bias pelangi, hingga pejaman gulita; kaki-kaki kita tetap jenaka melangkahi bayang jejaknya, menuju taman surga, selamanya.
:demi suatu esok itu, bersabarlah cinta.
Membicarakan narasi, tentulah ia diawali rekam jejak-perkenalan; semacam serapan cahaya rembulan pada punggung malam yang pertama; yang menandai suatu pagi dimana semesta tidak akan pernah lagi menjadi sebagaimana, pengap seperti sebelumnya; tak lagi gelap terlelap, awam temaram; tak lagi selamanya senyap; hingga pagi akhirnya pun datang, menerbitkan terang yang sesekali benderang, meski terkadang masih tampak remang.
Bagi ……… dan……., mungkin pagi pada narasi mereka, lahir pada suatu hari itu; pada sebuah ruang dimana ilmu beredar mencipta benang-benang takdir, sebuah seminar dan training, yang tanpa disadari menghubungkan kedua mempelai kita hari ini. Takdir yang selalu berbisik pelan-pelan, perlahan menautkan, memperkenalkan; berawal dari sebuah pertemuan sederhana; yang berlanjut pada bincang-bincang tanpa rencana; tanpa disengaja membuka tabir tentang kesamaan visi dan cita-cita.
Entahlah, malaikat manapun tak pernah menyangka; dua insan yang berbeda sifat dan rupa; telah secara rahasia dipertautkan oleh yang maha Berencana.
Sang Ksatria, …………………, adalah sesosok pemuda yang menyembunyikan potensi luar biasa; meski dirinya memiliki ide-ide yang, dalam bahasa anak muda hari ini, "ide-ide gila"; tidak biasanya ia berbicara, apalagi membaginya kepada orang yang baru saja dikenalnya.
Tapi bidadari ini berbeda, mungkin begitu adanya; nyatanya impian-impian yang membuat '…………' luar biasa, terlantun begitu saja; menyapa lembut pendengaran ……., ……….. lengkapnya, dan terasa sebagaimana mimpi yang selama ini pula terpendam dalam benak terdalamnya.
Ya, ternyata keduanya memiliki kesamaan; sama-sama merasakan bahwa, mengabdi kepadaNya berarti menjaga dari hal-hal yang tak diridhai; yang juga berarti menjaga diri, dan menikah muda!
Adalah mimpi, yang perlahan tumbuh menjadi, pondasi-pondasi niat dalam hati; pada sepasang muda-mudi, yang telah lama mencari, makna dari terciptanya diri.
Adalah mimpi, yang terucap sebagai janji, bahwa hidup ini bukanlah sekedar untuk dinikmati; hidup berarti mengabdi, kepada Tuhannya semesta dan diri.
Hingga tak lama akhirnya, ………… dan …………….. memutuskan untuk menautkan dua mimpi yang saling menopang, bergenggaman; melangkah bersama berdua menantang, bersamaan. Tak mau berlama-lama menjaga rasa yang tak semestinya, mereka akhirnya sama-sama berani berkata; "halalkan saja!"
Meski barang tentu, sebagaimana seharusnya; mimpi tak bisa seenaknya saja meracau, menabrak-nabrak kenyataan yang ada; mana bayarannya? Ada perjuangan yang harus ditempuh. Berbulan-bulan do'a dan air mata, yang tak lepas dari cibiran dan prasangka yang tak sedap menderap telinga, menyesaki hati dengan luka-luka yang tak kasat mata. Ada pula coba dan dera; masalah yang tak diduga-duga; tidaklah mudah meninggikannya, sebuah menara cahaya ditengah terpaan arus dan samudera.
Namun keduanya tegar, berjuang agar pesan mereka tersebar; bahwa niat mereka paripurna, bahwa langkah yang mereka ambil matang dan dewasa; bahwa keputusan ini adalah tentangNya! Tentang Dia yang mencipta dengan cinta. Tentang narasi cintaNya!
Hingga akhirnya semesta tunduk, atas titahNya. Narasi ini tak sempurna; ya, tak seperti kisah mereka yang begitu lengkap dan bahagia. Perlu lebih dari ribuan malam membicarakan langkah-langkah juang mereka berdua; semesta turut berbicara, ribuan kekata; tapi cukuplah hari ini kita sama-sama berdo'a; "Barakallahu lakuma, wa baraka alaikuma, wa jama'a bainakuma, bikhair."
Puisi cinta.
Pada kesederhanaan hati semua bermula. Sebuah ruang yang akhirnya memiliki penghuninya sendiri.
Selamat pagi, pengantin.
Ada embun dan ranting-ranting basah yg turut mendoakan, semoga keberkahan melimpah di setiap langkah. Dari hari ketika kalian memilih jalan sama yg searah, hingga kalian tak lagi mengenali apakah waktu masih menyertai dunia ataukah musnah.
Selamat siang, pengantin.
Semoga kalian tak lekas lelah ketika terik memenuhi hari. Kami berharap, kisah yg kalian tuliskan adalah tentang sepasang sayap yg tetap gagah mengepak.
Selamat malam, pengantin.
Datangnya gelap akan menutupi benda dari pandangan mata. Begitu pun dengan kalian, akan menjadi penjaga rahasia satu sama lain.
Selamat bagi kalian, pengantin.
Selamat menikmati cinta.
Semoga kelak lahir kebaikan-kebaikan dari keduanya dan bahagia selamanya.
NARASI PENGANTINKU
Barisan puisi tertunduk takzim pagi ini
Menyambut Hangat Mentari Selepas Deras Malam Tadi
Merasakan Gemulai Embun Merengkuh Daun-Daun
Teriring Kicauan Langit Buncahkan Rasa Lama Terpingit
Dan Kuncup Asa Bermekaran Jadi Bunga
Pagi Ini Adalah Mitsaqan Ghaliza
Tempat Dua Anak Manusia Berikrar Setia
Bukan Pada Cinta, Hanya Pencipta Saja
Satu Kayuh Berdua Satu Layar Bersama
Bukan Untuk Dunia, Tapi Menuju Ridha-Nya
Hari Ini Sebuah Janji Menjelma Prasasti
Dan Mimpi Sedari Dini Telah Disulap Hakiki
Lunas Jua Berjuta Doa Berbumbu Air Mata
Yang Dieja Cakrawala Setiap Langit Beranjak Senja
Maka Pada Haru Yang Menderu
Tak Henti Dzikir Mengalun Merdu
Maka Untuk Tangis Manis Tak Lagi Mengiris
Cinta Untuk-Nya Tak Kan Berkurang Walau Seiris
Maka Dari Syukur Pengantar Simpuh Terpekur
Ketaatan Berdua Kian Nian Bertambah Subur
Karena Bahagia Tak Bisa Dikata Seribu Bunga
Maka Biar Lelah Dalam Dakwah Yang Melukiskannya
Pagi Ini Sebuah Tulang Rusuk Kembali Ke Tempatnya
Lalu Aku Dan Kamu Dibelai Cinta Menjadi Kita
Maka Bertamhid Seluruh Penjuru Dunia
Karena Langkah Perjuangan Kan Meraksasa
Dan Bersama Kita Hela tiap detik wangi surga
TENTATIF ACARA RESEPSI PERNIKAHAN
(WALIMATUL URUSH)
Susunan acaranya adalah:
Acara Hiburan, yang umumnya sudah dimulai bahkan 30 menit sebelum acara resepsi dimulai. Acara ini fleksibel sehingga bisa diisi dengan beragam hiburan sesuai dengan keinginan kedua mempelai. Dalam pernikahan islami sesi hiburan ini bisa diisi dengan Nasyid dan lain sebagainya.
Acara Pembukaan oleh MC yang menandai awal dimulainya acara. Sementara kedua mempelai yang didampingi oleh kedua pasang orang tua dan keluarga besar harus sudah siap untuk acara selanjutnya.
Acara Kirab Pengantin, yang ditandai dengan masuknya seluruh rombongan yang memasuki ruangan resepsi pernikahan. Musik dan tari mengiringi rombongan hingga mempelai duduk di pelaminan.
Sesi Foto, dimana fotografer mengambil gambar begitu mempelai dan orang tua duduk di pelaminan.
Acara Sambutan yang disampaikan oleh perwakilan dari kedua keluarga mempelai pria maupun wanita.
Acara Doa.
Acara Ramah Tamah, Hiburan dan Foto Bersama. Acara ini menjadi acara paling lama karena begitu dimulai, tamu undangan memberikan ucapan selamat dan foto bersama pengantin hingga acara selesai.
NASKAH MC RESEPSI PERNIKAHAN
a. Pra acara /pra pembukaan
Sekarang elang itu telah terbang jauh menembus awan,,
Terimakasih elang kou telah membawa ku terbang bebas melintasi alam ini
Selamat tinggal elang……..
Kou akan selalu tersimpan dalam lembaran kisah perjalananku.
Kini ada bebek yang menanti dengan sabar dan tulus ditepian akhir pengembaraanku
Bebek yang hanya diam, tetapi dia telah memberi banyak arti untukku
Selamat datang bebek ………
Temani aku dengan ketulusanmu dalam perjalanan yang penuh krikil, tajam dan panjang
Hingga akhir waktu ku………
Cintai aku dengan ketulusan hatimu,,
karna kou bidadari pujaan hatiku.
Begitu indah kata-kata yang dibuat oleh ananda Prawira Yuda untuk mengungkapkan isi hatinya kepada ananda Dewi lestari sang bidadari kekasih hatinya.
Hadirin, para undangan yang kami hormati.
Alhamdulillah berkat rahmat allah SWT. Atas segala limpahan karunianya kita senantiasa diberikan nikmat sehat wal’afiat sehingga kita dapat berkumpul bersama di tempat yang berbahagia ini.
Sungguh suatu kebahagiaan bagi kita karena pada hari ini bapak /ibu saudara senantiasa dapat mengahadiri resepsi pernikahan yang diselenggarakan untuk ………………………….dan ………………….
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Sebagai rasa hormat dan kebahagiaan, kami mengundang Bapak dan Ibu berkenan bersama-sama menyaksikan datangnya pasangan pengantin yang berbahagia dengan diiringi sayup-sayup alunan irama degung sunda, yang mengantarkan kedua mempelai duduk bersanding di pelaminan yang dihantarkan ke empat orang tua tercinta dan keluarga ke dua mempelai.
Waktu demi waktu telah mereka lalui guna menyatukan dua hati dan dua watak yang berbeda, seiring kebersamaan dalam sebuah perjalanan yang membentuk kedewasaan mereka berdua, Semoga dapat menjadi bekal dalam perjalanan mengarungi bahtera hidup yang dapat terus mempersatukan pasangan …………………. dan ………………. menjadi pasangan yang berbahagia selamanya ,dalam sebuah ikatan yang telah mereka berdua ikrarkan. Amin …
Hadirin, undangan yang kami hormati
Pakaian yang digunakan kedua mempelai malam ini yaitu rancangan mereka berdua untuk memulai hidup mereka yang bahagia. Warna yang dipilih oleh mereka yaitu symbol atau lambang cinta suci mereka. Sejenak kita layangkan mata kepelaminan yang sangat indah, dan mewah. Inilah hasil kreasi mereka berdua untuk merajut cinta kasih yang abadi.
b. Pembukaan
Assalamu’laikum Wr. Wb.
Sebagai awal kata di tempat yang indah nan penuh rasa cinta, tiada kata yang indah selain kata cinta untuk kedua pasangan yang berbahagia.
Batu belah menjadi dua
Terjatuh menjadi satu
Hati ini terpecah dua
Tertulis nama Aku dan dirimu
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan hidayahNYA. Shalawat beserta salam semoga senantiasa selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya serta kita sekalian selaku umatnya.
Atas nama keluarga besar kedua mempelai tiada kata lain yang dapat kami haturkan, selain ucapan selamat malam,selamat datang dan rasa terima kasih yang teramat atas kehadiran Bapak dan Ibu pada malam ini, yang senantiasa mengahadiri resepsi pernikahan ananda ………….. dan …………………..
c. Penghantar
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Terima kasih atas kehadiran yang mudah-mudahan dapat menjalin tali silaturahmi kita yang tak akan pernah putus, serta do’a restu Bapak /Ibu yang telah berkenan memberikan semangat yang akan menjadi bekal cinta kasih yang menghiasi awal perjalanan hidup baru kedua mempelai yang berbahagia. Semoga kedua mempelai diberikan limpahan nikmat dan karuniaNYA, yang selalu mengingatkan rasa syukur kepada Allah SWT. Dan dijadikan pasangan yang selalu tabah dan sabar menghadapi setiap cobaan dan rintangan dalam menjalani kehidupan berumah tangga, yang membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah.
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Rangkaian bunga indah yang menghiasi pelaminan, serta pakaian yang dipakai kedua mempelai yang indah berwarna putih-keemasan tersemat di kedua mempelai, dan seragam yang dikenakan kedua keluarga besar mempelai berwarna putih yang senantiasa berjaga bersama menemani kedua mempelai yang akan Bapak/Ibu lalui pada acara resepsi pernikahan ………………. dan ………………….
d. Sambutan perwakilan keluarga
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Mewakili kebahagiaan kedua keluarga besar mempelai sudi kiranya kepada Bapak …………. menyampaikan ungkapan kebahagiaan keluarga besar kedua mempelai kehadapan Bapak dan ibu para tamu undangan, …………………, kami persilahkan ……..
e. Tausiyah
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Setelah kita menyaksikan pasangan yang berbahagia dan mendengarkan ungkapan kebahagiaan dari perwakilan keluarga besar kedua mempelai. Marilah kita bersama mendengarkan tausiyah islami yang insya Allah akan disampaikan Bapak …………………... Yang mudah-mudahan dapat menjadi bekal bagi kedua mempelai khususnya dan kita umumnya. Sekaligus pembacaan do’a penutup dari beliau. Bapak ……………………. kami silahkan …….
Alhamdulillah demikian tadi telah kita bersama dengarkan tausiyah dari …………… beserta do’a penutup. Yang mudah-mudahan dapat kita ambil hikmahnya yang menjadi bekal kedua mempelai guna membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah.
f. Ucapan Selamat
Hadirin, undangan yang kamihormati
Peribahasa mengatakan “ Asam di gunung bertemu dengan belanga”, kalau sudah jodoh tidak kemana-mana, meskipun berjauhan, akhirnya bertemu juga. Begitu pun dengan kedua mempelai berbahagia. Kami mengundang Bapak dan ibu untuk memberikan ucapan selamat dan doa restu, kepada kedua mempelai. Dan dilanjutkan dengan santap malam yang telah disediakan oleh kedua keluarga mempelai.
g. Hiburan / ramah tamah
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Dengan segala hormat kami keluarga besar kedua mempelai mempersilahkan Bapak/Ibu sekalian mencicipi sajian makanan yang kami sajikan. Dan untuk menemani Bapak/Ibu sekalian bersantap, kami persembahkan untaian nada-nada Merdu yang akan ditampilkan …………………… dari Kota …………….
Selamat menyaksikan ……….
h. Penutup
Hadirin, undangan yang berbahagia.
Demikian rangkaian acara demi acara telah bersama kita lewati, sungguh menjadi kesan yang teramat indah bagi kami kedua mempelai beserta keluarga besar. Dengan mengucapkan Hamdalah. Sampailah kita dipenghujung acara malam ini. Sekali lagi kami atas nama keluarga besar kedua mempelai mengucapkan kata maaf sebesar-besarnya dan mengucapkan terima kasih.
Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri Satu
Hilang dimata dihati jangan
Akhir kata bilahi taufik walhidayah wassalamu’alaikum Wr. Wb
Comments
Post a Comment